Aku
terbangun di tengah keramaian orang-orang, tiba-tiba seorang wanita
paruh baya membawaku ke sebuah bangunan yang sepertinya adalah sebuah
toko. Kepala ku sakit sekali seperti tengah terbentur sesuatu. Wanita
tadi memberiku sebuah minuman aneh berwarna merah pekat, tanpa basa
basi langsung kuminum minuman tersebut, anehnya tiba-tiba tenagaku
kembali pulih. Aku pun berterima kasih kepada wanita itu, dan sempat
bercakap-cakap dengannya. Dia bertanya padaku untuk apa aku dayang ke
kota ini. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, aku sedang dalam sebuah
misi rahasia untuk menyelamatkan putri dari bosku. Setelah teringat
akan hal itu aku pun langsung bergegas pergi dari toko itu. Sebelum
pergi, wanita tadi memberiku sebuah peta, dia bilang aku mungkin
membutuhkannya, setelah itu, akupun berlalu dari kota tersebut.
Aku
yang hanya berbekalkan pistol double night hawk bergegas menuju
tempat ditawannya putri bosku. Menurut informasi yang aku dapat,
tempat itu dijaga dengan sangat ketat. Tapi hal itu tidak membuat
mentalku turun sedikitpun. Setelah berjalan beberapa jam dengan
tuntunan peta, akhirnya aku sampai di sebuah bangunan besar yang
dijaga oleh beberapa orang berjas rapi di pintu depannya. Tanpa
berpikir panjang aku mulai menembaki para penjaga itu, aku berhasil
menumbangkan 7 orang penjaga hanya dengan 3 peluru. Kau ingin tau
bagaimana aku melakukannya ? maaf, tapi aku akan tetap menjadikannya
rahasia. Aku terus berjalan memasuki gedung tersebut, menelusuri tiap
lantai, tiap ruang, dan entah berapa orang yang nyawa nya telah
hilang oleh night hawk-ku. Hingga aku sampai disebuah ruangan dengan
2 pria berbadan besar, seorang wanita yang terikat, dan seorang pria
dengan stelan jas lengkap berdiri tepat diujung pandanganku. Aku
sempat berpikir untuk mengajak mereka minum secangkir kopi di cafe
yang ada di kota, tapi itu tak mungkin terjadi, jadi ku arahkan night
hawk pada dua orang berbadan besar tadi, dua-tiga peluru berhasil
keluar dari moncong pistolku dan, BANG ! tepat pada kepalanya dan
yang seorang lagi berhasil kulumpuhkan tepat di kaki kanannya,
setidaknya dia tidak bisa bergerak dan menghalangiku untuk sementara
waktu. Melihat dua anak buahnya kulumpuhkan, bosnya tentu tidak
tinggal diam, pria dengan jas rapi tadi meraih sebuah pistol seukuran
lengan anak kecil dari atas mejanya. Ia berusaha menembaki ku, tapi
aku berhasil mengelak, kulepaskan tembakan tepat pada kaki kirinya.
Sembari aku berjalan mendekati pria itu, ia menembakku sekali lagi,
dan sialnya aku tak sempat mengelak. Pelurunya menembus pundak
kiriku, sial pikirku. Tanpa banyak kata kulepaskan beberapa butir
peluru dari moncong pistolku tepat pada kepalanya.
Sembari
menahan sakit, kulepaskan ikatan gadis yang berada dipojok ruangan
tersebut. Dia gadis yang sangat menawan, ia berterimakasih padaku,
menangis dipundakku, aku hanya bisa tersenyum. Misiku telah selesai,
tak ada lagi yang harus kulakukan. Oh, ngomong-ngomong ada orang lain
yang berperan penting dalam misiku ini, seorang pria lusush yang rela
bolos sekolah dan menghabiskan waktu berkurung dikamarnya demi
menatap layar monitor komputernya. Sebelum aku sempat berterimakasih
padanya, pandanganku mulai redup, sudah kuduga ia akan
memberhentikanku. Aku tak merasa heran, ia selalu melakukan ini pada
setiap pahlawan lain yang telah menyelesaikan misinya. Sebelum
kesadaranku benar-benar hilang, aku mendengar ia berkata sesuatu
“SAATNYA MEMAINKAN GAME LAINNYA”.
0 komentar:
Posting Komentar